Wednesday, October 4, 2017

Space into "Spaced"



There’s this guy
He said he needed a space
After what we’ve done he blamed himself
I said “we” instead of ”he”
I asked him did he pull himself away of this uncertain world we are living
He said he needed a space, again
Cause darling, I’ve been involving myself way too much
Too deep
Too long
Till I stand and stargaze
With a numb lips I’m biting
I’m too mad to realize
I’ve already cracked my heart into two pieces
One piece is for this whole universe
And the other one is entirely for him
But then, he said he just needed a space
He’s having it now
Till he might “spaced-out” us later







Monday, September 25, 2017

Hitchhiking and Backpacking : West Borneo (Indonesia) - Sarawak (Malaysia)

Patut diabadikan dalam sebuah tulisan, berhubung juga sudah lama sekali rasanya gak meraba blog ini heuheu

Akhir pekan sabtu minggu yg lalu (16-17 September), berhubung hari nonaktif kerja saya putuskan aja buat main ke Kuching berhubung lokasi penelitian di Entikong (perbatasan indo-sarawak,malay). Hari ini pergi besoknya udah balik lagi gitu. Pagi-pagi udah pack barang (yeuu macem mau pergi semingguan), jam 7 sekian udah ke jalan raya, kali ini niatnya pergi kesana dengan hitchhike ! Alias nebeng alias numpang alias dengan modal jempol dan sikit keberanian  ! Perlu dicatat saya ini hitungannya benar2 masih hijau dalam hal nebeng menebeng. Hitchhike pertama adalah agustus tahun lalu numpang truk dari banyuwangi-denpasar, yg kedua pas di US dr Maryland-DC (ini sih deket hehe), yg ketiga dari padang bai bali-denpasar(yg inipun kocak karna abangnya rese parah). Jalan lah saya pagi itu, keadaan sekitar masih sedikit sunyi aman tenteram damai, hanya beberapa orang yg lalu lalang, anak2 berangkat sekolah, dan beberapa TNI yg berjaga di perbatasan melempar sapa dan senyum, beberapa warga pun tak luput dari pandangan saya kalau mereka benar terlihat heran ada anak perempuan jalan kaki jam segitu, bawa ransel gede dan sendirian, dikata mau minggat kali yaa haha. Beberapa ojek juga nyamperin buat nawarin nganterin ke perbatasan (and yes I had to pay), dgn sopan saya tolak saja. Akhirnya setelah merasa cukup berjalan kaki, disinilah perjuangan ceilahhh disinilah hal2 yg tak terduga dimulai. Disinilah jempol saya mulai lincah melancarkan aksinya. Hyahhhh susah2 gampang coy, meyakinkan pengemudi mobil buat berhenti dan memberikan tumpangan gratis. Pengemudi mobil2 yg bernopol malaysia biasanya hanya tersenyum malah ada yg nunjuk sambil ketawa2 dan lambai2 tok ke arah saya, dan mereka bawa mobilnya laju sekali sampe ngeri saya :').

Wednesday, July 26, 2017

In Front of Him



In another life I would love to be the one who turn everything into a joke
In another life, in a short consideration I'll be the one who have courage to leave everything behind 
In another life, I'll be the one who stand for my own and the one that I love dearly

But, darling
I doesn't seem like we're going to have tomorrow in the future
It doesn't seem like we're going to talk about our past in the future
Since now we're walking with our shadow
Since now we're breathing a hope
Your hope
and mine either

You hold my hands
You hold my heart too, darling
but the thing is
I don't know if you also realize it or not 

I just know it
When your lips against mine
When I brush your hair with my finger
When everything just turned to be a delightful moment when we're breathing the air in chorus
I would never regret every breath in miserable or joy 

August, 21st 2016. Segara Anak Lake
"abundantly blessed and loved"




Thursday, June 8, 2017





ada yang datang sepaket menjadi penguat
dan sekuat itu pula tanpa sadar mematahkan
perlahan, tanpa benar-benar ada sesal

jelaskan




wassalam, D




Thursday, March 16, 2017

berlabuh pada diam

gelap tak berarti sepi
sepi tak berarti sebuah perhelatan telah berakhir
satu warna sekalipun terkadang memberi lebih dari satu arti

ohh lega
ohh tidak
ohh nyamannya !
iya benar, ini teramat nyaman
entah apa karena sore tadi ku terlampau terlelap hingga dengkurku menjadi nada
atau karena secangkir kopi murah yang kuteguk sebelum bersemedi di titik ini
membuatku yakin terjaga hingga 12 jam kedepannya

aku sedang merasa hidup
rasanya, tidak pernah sehidup ini
di barisan bangku berderet 
perpustakaan kampusku
kampus biru yang mengapa biru pun aku dangkal dalam memahaminya

aku sedang merencakan sebuah perjalanan
bukan perjalanan seperti yang kau bayangkan, tunggu dulu
bukan perjalanan menapaki tempat yang instagram-able kalau kata anak muda kekinian

aku ingin lebih menjadi diam saat ini
yang aku yakini baru-baru ini adalah menjadi diam merupakan mediaku
memberi ruang kepadaku dan dunia sekitar yang abstrak ini
untuk menuju keintiman sebuah rangkaian detik

di penghujungnya pun kemudian
tidak ada intensi terjelas sekalipun
yang memperjelas
aku ingin tenggelam dalam hening



Liberty Statue. February 26th 2017